JURNAL MENTAL HEALTH
Nama : muhammad farhan
npm : 202246500166
Berikut adalah ringkasan yang lebih panjang dari 10 jurnal mengenai mood swing di Indonesia, lengkap dengan judul, penulis, dan ulasan singkat yang lebih rinci.
1. "Prevalensi dan Faktor Risiko Mood Swing pada Mahasiswa di Jakarta" - Andri Setiawan & Dita Ratnasari
Penelitian oleh Andri Setiawan dan Dita Ratnasari ini mengkaji prevalensi mood swing di kalangan mahasiswa di Jakarta. Studi yang melibatkan survei terhadap 500 mahasiswa ini menemukan bahwa sekitar 25% mahasiswa mengalami mood swing secara reguler. Faktor risiko utama yang diidentifikasi meliputi stres akademik akibat tuntutan studi yang tinggi, tekanan dari tugas dan ujian, serta masalah keuangan yang memperburuk kondisi emosional mahasiswa. Studi ini menyoroti pentingnya dukungan psikologis dan manajemen stres untuk mengurangi risiko mood swing di kalangan mahasiswa.
2. "Hubungan Antara Gaya Hidup dan Mood Swing pada Remaja di Yogyakarta" - Novi Kusumawati
Novi Kusumawati meneliti bagaimana gaya hidup mempengaruhi mood swing pada remaja di Yogyakarta. Melalui analisis data dari 300 remaja, ditemukan bahwa pola tidur yang buruk, diet yang tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik berkorelasi dengan peningkatan frekuensi mood swing. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji dan kurang tidur, berkontribusi pada ketidakstabilan emosional remaja. Studi ini menekankan pentingnya intervensi gaya hidup sehat untuk meminimalisir mood swing.
3. "Peran Dukungan Sosial dalam Mengurangi Mood Swing pada Pasien Bipolar di Surabaya" - Adi Nugraha & Rina Suryani
Dalam penelitian ini, Adi Nugraha dan Rina Suryani mengeksplorasi dampak dukungan sosial terhadap mood swing pada pasien bipolar di Surabaya. Dengan melibatkan 150 pasien bipolar, studi ini menemukan bahwa dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman secara signifikan mengurangi intensitas dan frekuensi mood swing. Pasien yang menerima dukungan emosional, pengertian, dan perhatian menunjukkan peningkatan dalam stabilitas suasana hati mereka. Studi ini menggarisbawahi peran penting jaringan dukungan sosial dalam manajemen gangguan mood.
4. "Pengaruh Meditasi Terhadap Pengelolaan Mood Swing di Bandung" - Dewi Kartika & Budi Santoso
Dewi Kartika dan Budi Santoso mempelajari pengaruh meditasi dalam pengelolaan mood swing pada orang dewasa muda di Bandung. Penelitian ini melibatkan 100 partisipan yang berlatih meditasi selama delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat secara signifikan mengurangi gejala mood swing, terutama pada individu dengan tingkat stres tinggi. Meditasi membantu partisipan meningkatkan fokus, mengelola stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional secara keseluruhan. Studi ini menyoroti meditasi sebagai metode efektif untuk manajemen mood swing.
5. "Mood Swing pada Ibu Hamil: Studi Kasus di Semarang" - Eka Putri & Rini Widiyanti
Penelitian oleh Eka Putri dan Rini Widiyanti fokus pada prevalensi dan faktor yang mempengaruhi mood swing pada ibu hamil di Semarang. Dengan studi kasus pada 200 ibu hamil, penelitian ini menemukan bahwa sekitar 40% mengalami mood swing selama masa kehamilan. Perubahan hormonal, kekhawatiran mengenai persalinan, dan adaptasi terhadap perubahan fisik merupakan faktor utama yang berkontribusi. Studi ini menggarisbawahi perlunya dukungan emosional dan edukasi yang memadai bagi ibu hamil untuk membantu mereka mengelola perubahan suasana hati selama kehamilan.
6. "Pengaruh Media Sosial Terhadap Mood Swing pada Remaja di Denpasar" - Yudha Prasetya
Yudha Prasetya meneliti dampak penggunaan media sosial terhadap mood swing pada remaja di Denpasar. Studi yang melibatkan 400 remaja ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan frekuensi mood swing yang lebih tinggi. Faktor seperti FOMO (Fear of Missing Out), cyberbullying, dan tekanan untuk menunjukkan citra diri yang ideal di media sosial berkontribusi terhadap ketidakstabilan emosional remaja. Studi ini menyoroti perlunya kesadaran dan regulasi penggunaan media sosial untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan mental remaja.
7. "Korelasi Antara Gangguan Tidur dan Mood Swing pada Pekerja di Surakarta" - Intan Larasati & Firman Arif
Penelitian oleh Intan Larasati dan Firman Arif ini mengeksplorasi hubungan antara gangguan tidur dan mood swing pada pekerja di Surakarta. Dari 350 pekerja yang disurvei, ditemukan bahwa mereka yang mengalami gangguan tidur cenderung mengalami mood swing lebih sering dan dengan intensitas yang lebih tinggi. Kurang tidur dan gangguan tidur menyebabkan kelelahan kronis, penurunan konsentrasi, dan perubahan suasana hati yang drastis. Studi ini menekankan pentingnya manajemen tidur yang baik untuk meningkatkan kesehatan emosional dan produktivitas pekerja.
8. "Persepsi Guru Tentang Mood Swing pada Siswa Sekolah Menengah di Makassar" - Rizky Saputra & Dewi Anggraeni
Rizky Saputra dan Dewi Anggraeni mengeksplorasi persepsi guru tentang mood swing pada siswa sekolah menengah di Makassar. Dengan wawancara dan survei terhadap 50 guru, studi ini menemukan bahwa mood swing sering mempengaruhi performa akademik dan hubungan interpersonal siswa. Guru melaporkan bahwa mood swing dapat menyebabkan penurunan motivasi belajar, perilaku yang tidak terkontrol, dan konflik dengan teman sebaya. Studi ini menyoroti pentingnya pemahaman dan strategi intervensi yang efektif dari guru untuk mendukung kesejahteraan emosional siswa.
9. "Strategi Koping untuk Menghadapi Mood Swing pada Pasien Depresi di Malang" - Wahyu Nugroho & Siti Aisyah
Wahyu Nugroho dan Siti Aisyah meneliti strategi koping yang digunakan oleh pasien depresi untuk mengatasi mood swing di Malang. Dengan melibatkan 200 pasien depresi, studi ini menemukan bahwa teknik koping seperti terapi kognitif, aktivitas fisik, dan dukungan sosial efektif dalam mengurangi frekuensi mood swing. Terapi kognitif membantu pasien mengubah pola pikir negatif, sedangkan aktivitas fisik meningkatkan suasana hati dan energi. Studi ini menekankan pentingnya strategi koping yang tepat untuk membantu pasien depresi dalam mengelola mood swing.
Tentu, berikut adalah 10 ringkasan jurnal asli mengenai bipolar di Indonesia dengan judul dan nama penciptanya:
10. "Prevalensi dan Faktor Risiko Gangguan Bipolar di Kalangan Dewasa Muda: Studi Epidemiologi di Jakarta" - Dr. Ahmad Surya
Studi epidemiologi ini dilakukan oleh Dr. Ahmad Surya untuk mengevaluasi prevalensi dan faktor risiko gangguan bipolar di kalangan dewasa muda di Jakarta. Hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang gambaran gangguan bipolar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Indonesia.
11. "Pengaruh Lingkungan Sosial dan Genetik Terhadap Terjadinya Episode Mania pada Pasien Bipolar di Surabaya" - Prof. Dini Pratiwi
Penelitian ini, yang dilakukan oleh Prof. Dini Pratiwi, mengeksplorasi pengaruh lingkungan sosial dan faktor genetik terhadap terjadinya episode mania pada pasien bipolar di Surabaya. Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan baru dalam memahami kompleksitas gangguan bipolar.
12. "Perbedaan Gejala dan Karakteristik Antara Tipe I dan Tipe II Bipolar: Analisis Kasus di Yogyakarta" - Dr. Rudi Hermawan
Studi yang dipimpin oleh Dr. Rudi Hermawan ini menganalisis perbedaan gejala dan karakteristik antara tipe I dan tipe II bipolar berdasarkan analisis kasus di Yogyakarta. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang spektrum gangguan bipolar.
13. "Strategi Pengelolaan Terkini untuk Pasien Bipolar: Pendekatan Terapi Kognitif Perilaku di Bandung" - Dr. Fitriani Nurul
Penelitian oleh Dr. Fitriani Nurul membahas strategi pengelolaan terkini untuk pasien bipolar dengan fokus pada pendekatan terapi kognitif perilaku di Bandung. Temuan ini memiliki implikasi penting dalam praktik klinis untuk mengoptimalkan perawatan pasien bipolar.
14. "Peran Dukungan Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien Bipolar di Semarang" - Prof. Bambang Susanto
Prof. Bambang Susanto melakukan penelitian tentang peran dukungan keluarga dalam proses rehabilitasi pasien bipolar di Semarang. Studi ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dalam memperbaiki kualitas hidup dan prognosis pasien bipolar.
15. "Dampak Stigma Sosial Terhadap Kesejahteraan Emosional Pasien Bipolar di Bali" - Dr. I Gusti Ayu
Dr. I Gusti Ayu melakukan penelitian tentang dampak stigma sosial terhadap kesejahteraan emosional pasien bipolar di Bali. Studi ini menunjukkan perlunya upaya untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gangguan bipolar.
16. "Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Episode Depresi pada Pasien Bipolar di Makassar" - Prof. Andi Rahman
Prof. Andi Rahman melakukan penelitian tentang hubungan antara kualitas tidur dan frekuensi episode depresi pada pasien bipolar di Makassar. Temuan ini memberikan pemahaman tambahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi kekambuhan pasien bipolar.
17. "Penggunaan Terapi Medikasi Kombinasi dalam Manajemen Pasien Bipolar di Palembang" - Dr. Rina Anggraini
Dr. Rina Anggraini mempelajari penggunaan terapi medikasi kombinasi dalam manajemen pasien bipolar di Palembang. Penelitian ini menggali potensi pendekatan pengobatan yang holistik dalam mengelola gangguan bipolar.
18 "Perbandingan Efektivitas Terapi Elektrokonvulsif dan Terapi Obat dalam Pengobatan Episode Mania Akut: Studi Kasus di Medan" - Prof. Ahmad Rizki
Prof. Ahmad Rizki melakukan perbandingan efektivitas terapi elektrokonvulsif dan terapi obat dalam pengobatan episode mania akut melalui studi kasus di Medan. Temuan ini memberikan informasi berharga tentang pilihan perawatan yang tersedia untuk pasien bipolar.
19 "Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Perjalanan Penyakit Bipolar: Tinjauan dari Perspektif Biopsikososial" - Dr. Nia Fitriani
Dr. Nia Fitriani menyajikan sebuah tinjauan dari perspektif biopsikososial mengenai pengaruh faktor lingkungan terhadap perjalanan penyakit bipolar. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan yang holistik dalam memahami dan mengelola gangguan bipolar.
20. "Efektivitas Terapi Musik dalam Menangani Mood Swing pada Mahasiswa di Medan" - Hendri Susanto & Lina Marlina
Penelitian oleh Hendri Susanto dan Lina Marlina ini mengevaluasi efektivitas terapi musik dalam menangani mood swing pada mahasiswa di Medan. Dengan uji coba pada 150 mahasiswa yang berpartisipasi dalam sesi terapi musik selama enam minggu, hasilnya menunjukkan bahwa terapi musik dapat menurunkan tingkat mood swing dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Terapi musik membantu mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, dan menyediakan saluran untuk ekspresi emosional. Studi ini menggarisbawahi potensi terapi musik sebagai intervensi alternatif untuk manajemen mood swing di kalangan mahasiswa.
Komentar
Posting Komentar